ABSTRAKSI
Penelitian
ini bertujuan menganalisis secara
deskriptif
seberapa pengetahuan
auditor tentang tindakan kecurangan dan persepsi mereka mengenai efektivitas metode pendeteksian dan pencegahan tindakan kecurangan; menguji
secara empiris
perbedaan persepsi antara auditor internal dan auditor eksternal mengenai
efektivitas
metode pendeteksian dan pencegahan tindakan kecurangan untuk menunjukkan persepsi yang lebih baik dari auditor internal; menguji secara empiris
perbedaan persepsi antara
auditor internal bersertifikasi, auditor internal tidak bersertifikasi,
auditor
eksternal bersertifikasi
dan auditor
eksternal tidak bersertifikasi
mengenai efektivitas
metode pendeteksian dan pencegahan tindakan kecurangan; serta untuk mengetahui persepsi siapa yang paling tepat untuk mengukur
ekfektivitas metode pendeteksian dan pencegahan tindakan kecurangan.
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
kepada auditor
internal pada sepuluh bank umum berdasarkan peringkat aset dan auditor eksternal yang berpengalaman mengaudit bank di
Jakarta selama 1 bulan, dari 1 Nopember 2008 sampai dengan 30 Nopember
2008.
Untuk mengetahui
pengetahuan auditor berkaitan dengan tindakan kecurangan dan persepsi
mereka
mengenai efektivitas
metode pendeteksian dan
pencegahan tindakan
kecurangan, dilakukan analisis
deskriptif
dari pengolahan
data. Selanjutnya adalah pengujian hipotesis, digunakan alat analisis Independent Sample
t-Test dan analisis varian satu faktor/Oneway ANOVA dengan Program
SPSS 15.0.
Hasil pengolahan data mengenai pengetahuan auditor tentang tindakan kecurangan di perusahaannya adalah
sebagian besar
menyatakan
bahwa pernah
terjadi
fraud di perusahaan mereka
namun mereka yakin akan adanya perbaikan serta terdapat perhatian dalam pendanaan untuk menanggulangi tindakan kecurangan.
Hasil
pengolahan data
mengenai
pengetahuan
auditor
berkaitan dengan persepsi
mereka
tentang
efektivitas metode pendeteksian dan pencegahan tindakan kecurangan adalah seluruh metode memiliki keefektifan lebih
dari cukup
dan diperoleh metode
baru untuk pendeteksian dan pencegahan
tindakan
kecurangan dari hasil penelitian ini, yaitu teknologi
untuk mendeteksi verifikasi tanda tangan dengan menggunakan Signature Verification SystemSVS) (. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis, untuk pengujian yang pertama (H1), terbukti
bahwa persepsi
auditor
internal
lebih baik dari
auditor
eksternal
mengenai efektivitas metode pendeteksian
dan
pencegahan tindakan kecurangan. Dari hasil pengujian
kedua (H2)
mengenai adanya perbedaan
persepsi
antara auditor internal bersertifikasi, auditor internal tidak bersertifikasi, auditor eksternal bersertifikasi dan auditor eksternal tidak bersertifikasi mengenai efektivitas metode pendeteksian dan pencegahan
tindakan kecurangan,
diambil
keputusan bahwa
terdapat
perbedaan persepsi di antara
keempat kelompok auditor tersebut. Berdasarkan skala yang digunakan, yaitu skala interval, di
mana datanya merupakan skala preferensi, hasil pengujian yang kedua (H2) dapat menunjukkan persepsi yang paling baik di antara keempat kelompok auditor. Persepsi auditor internal bersertifikasi paling baik di antara persepsi kelompok auditor lainnya. Persepsi yang lebih
baik, dapat digunakan sebagai acuan untuk memilih persepsi siapa yang lebih tepat untuk menentukan efektivitas
metode pendeteksian dan pencegahan tindakan kecurangan. Metode fraud auditing, rekonsiliasi laporan keuangan, penerapan akuntansi forensik di perusahaan, kebijakan yang
berkaitan dengan adanya whistle blowing, data mining, teknologi perlidungan dengan metode firewall dan perlidungan password atau kata sandi; menduduki peringkat tertinggi
dari efektivitas
metode pendeteksian
dan pencegahan tindakan kecurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar